Pada hari Senin,
05 Februari 2018, kelompok saya (
Maria, Angie, Indira, dan Friskila ) melakukan aksi bakti sosial sebagai tugas
praktek TIK. Kami melakukan aksi bakti
sosial dirumah seorang Ibu bernama Mariyam. Ibu tersebut tinggal seorang diri. Beliau memiliki sebuah warung akan tetapi
warung tersebut juga dijadikan sebagai tempat tinggalnya sekaligus. Beliau
berusia sekitar enam puluh tahun, memiliki empat orang anak dan mereka semua
berada di Trenggalek. Pendapatan ibu
Mariyam setiap harinya hanya mencapai Rp. 10.000 saja, itupun kalau barang dagangannya laku terjual
semua kalau tidak mungkin kurang dari lima ribu rupiah saja. Dikeadaan ekonomi yang kurang mencukupi beliau
menyukuri dan tetap berusaha untuk
menutupi semua kesedihannya
Beliau cukup ramah kepada tetangga
sekitarnya karena sikapnya yang ceria tetapi juga terdapat kesan judes
didalamnya, namun hal tersebut tak
memungkiri tetangga sekitarnya untuk menjauhi ibu Mariyam karena memang sifatnya yang menyenangkan.
Disitu saya kadang merasa malu pada diri saya sendiri, merasa kurang mampu mensyukuri
akan apa yang telah Tuhan berikan pada saya, selalu mengeluh akan apa yang
terjadi, meminta lebih dan lebih dan akan memberontak bila tidak terpenuhi.
Dengan adanya ibu Mariyam saya menjadi tahu bahwa diluar sana masih banyak
orang yang membutuhkan daripada saya bahkan mereka mampu menerima akan keadaan
mereka yang seperti itu. Saya berterima kasih pada Tuhan akan apa yang telah
Dia berikan pada saya dan kiranya kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita untuk selalu peduli terhadap sesama kita yang kurang membutuhkan di luar sana.
“ Kepedulian kita, senyum bagi mereka ”